BANJARMASIN — Belasan mahasiswa dari KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Kalsel hanya bisa geleng-geleng kepala. Berkali-kali dicecar mahasiswa, Ketua DPRD Provinsi Kalsel Nasib Alamasyah ngotot mengaku tak tahu berapa anggaran penyambutan SBY.
“Ketua dewan yang bertugas mengesahkan anggaran, kok tidak tahu,” kata Ketua Umum KAMMI Kalsel, Laifvan Shuffy Irwani. “Saya memang tidak tahu! Silakan tanya langsung pada gubernur!” balas Nasib.
Laifvan dan rekan-rekannya menggelar unjuk rasa, kemarin (22/10) pagi. Sebelum menyambangi kantor DPRD Provinsi Kalsel, mereka menggelar orasi di bundaran simpang empat Jalan Lambung Mangkurat.
Sebelum ditemui Nasib, pengunjuk rasa sempat terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian. Aparat membuat pagar betis dan tidak berniat membiarkan mahasiswa memasuki pintu kantor dewan.
“Saya sudah cek, anggaran untuk penyambutan kedatangan pejabat negara memang ada. Alokasinya di Satpol PP, tapi peruntukan anggarannya umum, ditulis untuk pengamanan,” jelas Nasib.
Penjelasan Nasib jelas tidak memuaskan mahasiswa. Perbandingannya, untuk anggaran penyambutan Wakil Presiden RI Boediono beberapa waktu lalu, pemprov merogoh kocek hingga Rp 5 miliar. Padahal kedatangan Boediono hanya dalam hitungan jam.
Sementara kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terhitung luar biasa, agendanya memakan waktu tiga hari dua malam. (fud)
“Ketua dewan yang bertugas mengesahkan anggaran, kok tidak tahu,” kata Ketua Umum KAMMI Kalsel, Laifvan Shuffy Irwani. “Saya memang tidak tahu! Silakan tanya langsung pada gubernur!” balas Nasib.
Laifvan dan rekan-rekannya menggelar unjuk rasa, kemarin (22/10) pagi. Sebelum menyambangi kantor DPRD Provinsi Kalsel, mereka menggelar orasi di bundaran simpang empat Jalan Lambung Mangkurat.
Sebelum ditemui Nasib, pengunjuk rasa sempat terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian. Aparat membuat pagar betis dan tidak berniat membiarkan mahasiswa memasuki pintu kantor dewan.
“Saya sudah cek, anggaran untuk penyambutan kedatangan pejabat negara memang ada. Alokasinya di Satpol PP, tapi peruntukan anggarannya umum, ditulis untuk pengamanan,” jelas Nasib.
Penjelasan Nasib jelas tidak memuaskan mahasiswa. Perbandingannya, untuk anggaran penyambutan Wakil Presiden RI Boediono beberapa waktu lalu, pemprov merogoh kocek hingga Rp 5 miliar. Padahal kedatangan Boediono hanya dalam hitungan jam.
Sementara kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terhitung luar biasa, agendanya memakan waktu tiga hari dua malam. (fud)
0 comments:
Post a Comment